Rabu, 14 Juli 2010

Mangan Ora Mangan Kumpul

Pernah dengar istilah ini : Mangan Ora Mangan Kumpul?
Pernah berpikir apa maknanya? Pernah menimbang-nimbang apa faedahnya?
Dengan kenaifan full, banyak orang berpikir bahwa ini adalah konsep kesenangan yang mana tidak sejahtera bukan perkara toh ditanggung bersama-sama.
Begitu populernya pomeo ini hingga sastrawan handal sekaliber Umar Kayam menjadikannya judul kumpulan kolomnya.

Adakah kebahagian di sana? Bahwa kebahagiaan itu harus diberi tumbal sebuah kesedihan (ora mangan)? Begitu sederhanakah kehidupan di dunia ini bila kita berkumpul dengan orang-orang?

Biar pun perut lapar melilit, tubuh dingin menggigil bila berkumpul maka akan lupa semua itu.

Tidak. Leluhur dan sesepuh yang menguntai kalimat itu tidak sesempit itu dalam memandang hidup.
Mangan adalah representasi dari kaum berada yang cukup bahkan lebih dalam kehidupannya.
Ora mangan tentulah kebalikannya.
Jadi, kalau orang yang Mangan tadi dibaurkan dengan orang yang Ora Mangan, diharapkan mereka akan berbagi. Sehingga Ora Mangan jadi Mangan karena bergabung dengan orang yang Mangan.

Betapa kebahagiaan dapat diperoleh bila kita mengerti dan memahami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar