"Kenapa kemarin tidak hadir di acara itu?"
"Ah. Males."
"Yah, itu sih bukan alasan."
"Kamu kenapa gak suka cabe? Alergi? Gak kuat pedes?"
"Enggak ada alergi, kuat pedes. Tapi ya gak suka aja"
Pernah dengar, atau malah sering, atau malah mengalami sendiri?
Saya sering begitu.
Saya phobia sama kapas. Kenapa? Ya takut aja. Tidak ada alasan spesifik kenapa.
Terkadang memang begitu,
Tidak semua hal terjadi dengan alasan logis yang bisa diterima.
Seperti: Ya pengen aja. Males. Nggak suka aja. Wegah dll
Kalo dilihat-lihat, memang betul, itu semua bukan alasan. Terlalu sentimentil.
Tapi, menurut saya pribadi, itu alasan lho.
Manusia tidak selalu in a good mood 'kan? Adakalanya, sedang tidak ingin. Namun, sering juga merasa sangat-sangat excited, sehingga menginginkan hal-hal tertentu. Maka, ketika ditanya mengapa, kesulitan mendeskripsikannya.
Manusia punya dua kekuatan non fisik yakni logis dan psikologis. Artinya manusia mampu mengoprasikan sesuatu berdasarkan rasio atau akal sehat dan hati atau perasaan. Bukankah begitu?
Nah, berangkat dari itu semua, sebenarnya sah-sah saja irasional reasons muncul.
Sekalipun otak mampu berpikir, bila hati tidak berkehendak maka akan sulit. Sebab hati kaitannya dengan niat dan niat itu mempengaruhi kinerja.
Kalau hati sudah berkehendak, maka cara apa pun akan dilakukan. Rasio hanyalah jadi penunjang.
Ibu saya sering heran, melihat pola pikir saya. Ada beberapa kali saya tidak mengambil kesempatan yang terbentang di depan saya. Tidak seperti selayaknya.
Beliau makin gemes ketika saya menyebut alasan : Aku sedang tidak kepengen.
Ibu saya adalah orang yang kadang jalan gak pake rasa. Betul. Gak pake rasa capek, membuang jauh-jauh sentimen pribadi, seperti tidak pernah punya rasa ingin atau obsesi, dan tidak suka musik.
Itulah ibu saya, ajaib.
Bagaimana pun juga kita tetap harus bisa bijak. Kapan kita "menguja" perasaan kita dan kapan kita harus menepiskannya.Tidak baik juga terlalu mengumbar perasaan hati, dalam hal ini. Kita akan tumbuh menjadi pemalas, lambat dan sentimentil.
Ijinkanlah diri untuk merasa wegah, tapi ingat sesekali saja ya..jangan keseringan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar