Sabtu, 16 November 2013

Elegi Rindu

Aku rindu semburat jingga pada mega-mega langit senja

Aku rindu rintik hujan dan desir angin di sela dahan

Aku rindu tawa riang di saat terik mentari siang

Aku rindu cahaya temaram yang larut pada kelam malam

Rinduku sunyi

Rinduku tersembunyi

Rindu adalah menanti

Aku larut dalam rindu

Aku lesap dalam bisu

Aku rindu padamu

Seperti yang kau katakan

ini adalah perasaan

meski tak terungkapkan

tidak akan berkurang jumlahnya..
17 Nov 2013

Minggu, 20 Oktober 2013

Dear Mr. Photographer (:

I never wanted to be your lover!
**

‘Cause I only want to be a mother
Of your unborn son and daughter
It will last forever
It will stay even longer
**

Just let me be your life partner
And we’ll share and face together
The tears, cheers, and laughter
The ups, downs, and all of the matter
**

I know it’s much harder
As we have to wait each other
‘Till we get stronger
‘Till we grow older
‘Till we turn mature
**
Yet I’m really sure
If we’re born to be together
We’ll meet soon or later

**

Rabu, 09 Oktober 2013

Lomba Menulis “Cinta Terpendam” By Mozaik Indie Publisher (DL: 9 Okt 2013)

Banyak yang bilang jatuh cinta berjuta rasanya, apalagi jatuh cinta untuk pertama kali. Saat kedua mata bertemu, saat harapanku ada padanya, saat keindahan duniawi terpancar alamiah, saat itu pula aku hanya bisa memendam rasa. Bukan karna aku tak mampu menggapai, tapi ada seseorang yang sedang menggenggam erat tangannya. Atau kepribadiannya yang terlalu sempurna yang tak mungkin kumiliki. Atau mungkin ada alasan tertentu lainnya.
Mozaiker pernah mengalami hal serupa? Jangan hanya menjadi pengagum, memandangnya dengan jarak 2 meter sudah membuat bahagia. Ini saatnya Mozaiker membuat event untuk kalian. Tuangkan semua ide gilamu tentang cinta terpendam dalam sebuah tulisan.
Syarat:
Lomba terbuka untuk umum.
Wajib me-Like fanpage MozaikIndie Publisher, meng-add FB Mozaik Indie Publisher dan Nova Pjn (https://www.facebook.com/nova.blank) sebagai PJ event.
Peserta wajib menyebarluaskan info lomba ini dengan cara meng-copy-paste di catatan FB masing-masing. Tag 20 teman FB termasuk FB  Mozaik Indie Publisher dan  Nova Pjn (sebagai bukti telah mendaftar event ini).
Jika lewat blog, maka kamu harus publish blogmu di twitter dengan format: #AudisiCintaTerpendam[linkblogmu] mention: @MozaikIndie dan minim 5 orang temanmu.
Kisah nyata yang belum pernah dipublikasikan, bisa kisah sendiri (sudut pandang orang pertama, aku atau saya) atau menceritakan orang lain dengan sudut pandang orangketiga (dia), nama orangnya boleh disamarkan. Jika yang ditulis adalah kisah orang lain maka harus ada keterangan dari orang yang bersangkutan bahwa itu adalah kisah nyata.
Tiap peserta hanya boleh mengirimkan masing-masing 1 naskah terbaiknya.
Ditulis di kertas A4, Font; Times New Roman, ukuran huruf 12, spasi 1,5, margin 3333(cm),  tidak mengandung SARA dan Pornografi.
Panjang naskah 6-8 halaman, dan harus menyertakan biodata narasi maksimal 100 kata diakhir naskah.
Kirimnaskah kamu ke email audisicintaterpendam@yahoo.com dengan ketentuan subject dan nama file sbb : CT_nama penulis_judul naskah. Contoh :CP_Merry Januarti_Kusentuh dalam mimpimu. Semua berkas dilampirkan di attachment, jangan di badan email.
Update peserta bisa dilihat di catatan FB Nova Pjn yang akan dilakukan 1 minggusekali.
Lomba dimulai hari ini 9 September 2013 dengan deadline 9 Oktober 2013. Pengumuman peserta yang lolos menyusul tergantung kondisi dan banyaknya naskah yang masuk.
Hadiah
20 naskah yang lolos akan dibukukan di MozaikIndie Publisher. Jika kualitas naskah sangat menjual, akan kami coba ajukan dulu ke penerbit mayor.
2 naskah terbaik berhak mendapat 1 bukti buku terbit dan sovenir cantik dari PJ.
Semua penulis kontributor terpilih mendapatkan royalti berupa potongan harga 15% per buku yang dapat dipesan melalui Mozaik Indie Publisher. Sehingga semakin banyak buku yang kamu jual sebanyak itu pula royalti yang kamu peroleh. Kita sama-sama bisa mempromosikan bukunya dan menjualnya.
Jika ada pertanyaan mengenai info lomba ini, silakan menghubungi: 
audisicintaterpendam@yahoo.com
@MozaikIndie

Selasa, 01 Oktober 2013

You're my tubby chubby honey

You are not extraordinary

But you’re special for me

When other boys are busy carving their body

You’re just stunning with that chubby tummy

When other boys’ trying to be as muscular as possible

You’re proud of chubby cheeks and a pair of dimple

 When other boys’ love being in front of camera

You prefer to stand behind the camera

When other boys want to look good on photograph

You make them looked good on photograph

You’re just humble without any hard struggle to be adorable

You never realize that

 you’ve got everything without grooming to be charming


you’re just ordinary..that’s why you’re so special for me..

Jumat, 27 September 2013

Another Poem (again)

I’ve been waiting so long

Am I doing wrong?

I’ve decided to turn

That’s what I learn

We’re trapped in silence for years

Is there something worse?

I’ve opened the door even window

Expecting your steps will follow

Yet it doesn’t work

You stay, you never walk

Now, do I have to close?

I’ll reach what I suppose..


Selasa, 20 Agustus 2013

Puisi (lagi --")

I won’t forget
A chance I’ve ever met
The time of that bright night
When you accidently sat by my side
Under the lim of the light
I was trying to hide,
The feeling of my heart
Although I knew it’s still too hard

We’re drowned in the crowd
With no word to be told
While the music beatin’ so loud
There no story that I thought

So I tried to break the silence
We said some sentences
You present some ignorance
And we back again in silence

Senin, 08 Juli 2013

Another Poem

What does a friendship mean to me?
It’s not being neglected or doing neglect
It’s about being respected and giving respect
It’s not something to show so that people will know
We don’t have to always stick together
Yet we shouldn’t hurt each other

Once I had close friends, (that’s what I sense)
What a pity, sometimes, my friends are too busy
They’re looked like forgetting me
But, I take it easy, I wouldn’t get dizzy

Friendship it’s not a membership
So, I don’t want to be trapped with certain persons
And going along without reasons
I can make friends with anyone, anywhere, and anytime

Friends are a bunch of joy; they are not a box of toy
I cant always keep their faces and tight them as laces
I cant make friends stay still; they have a life to feel
Whenever they leave me alone, I just look around

World is wide as far as sight
Without friends to hang on, my show must go on.
So what else can I say?
I still have a lot of game to play and I’ll continue my way








Kamis, 02 Mei 2013

Quote

 "Love somebody that leads your love to ALLAH"

Subhanallah..

Sabtu, 06 April 2013

Ketika ALLAH Mengirimkan Al-Kafirun ke Rumah Kami..


Awal Kemunculan.
            Sejak kecil, saya selalu membaca, mendengar, atau menonton kisah-kisah nabi. Melalui kisah nabi saya selalu menemukan suri tauladan dan hikmah-hikmah yang ,InsyaALLAH, dapat memperkuat keimanan saya dari hari ke hari, amin.
            Dalam kisah-kisah tersebut selaluuuu saja ada tokoh antagonis yang bikin gregetan. Jadi, kadang waktu masih kecil, mendengar kisah-kisah nabi/rasul tak ubahnya nonton film superhero. Ada jagoannya, ada musuhnya. Tokoh itu tiada lain tiada bukan adalah sindikat Al Kafirun. Seperti yang kita ketahui, dakwah dan eksistensi para nabi/rasul tidak selalu diterima dengan hangat. Acapkali, muncul golongan yang menolak bahkan cenderung offensive. Tidak jarang pula, perbuatan mereka ini meresahkan dan merugikan orang-orang di sekitarnya. Contohnya saja masyarakat jahilyah kala itu (ya, sepertinya sih begitu --a).
            Bagi saya, perjuangan dakwah para nabi itu MasyaALLAH! Terutama perjuangan Rasulullah SAW, itu luar biasa. Ketabahan, kesabaran, dan keyakinan beliau yang bisa membuatnya keep struggling with total power. Subhanallah, menakjubkan.
            Namun, sejauh ini, semua itu hanya termaktub dalam lembaran-lembaran kisah dan agaknya mustahil saya temui sendiri.Hingga tiba suatu masa, ALLAH mencoba keluarga kecil saya. ALLAH Azza wa Jalla mengirimkan Al Kafirun itu ke tngah-tengah kami. Delivery service langsung cuzzzz ke rumah kami.
            Al Kafirun dari seberang samudra, entah dari alam macam apa dia datang. Tiba-tiba eng ing eng.... -..-
Ia tidak percaya Tuhan, sudah pasti ia juga tidak punya agama. Dia nggak paham dengan mindset orang-orang beragama (dan saya nggak paham sama mindset dia, impas).
Menurutnya, agama itu hanya rekaan manusia dan tak ubahnya belenggu kehidupan. Aturannya rempong, tidak masuk akal, dan semacam buang-buang waktu. Ya, oke, secara umum itu haknya untuk memilih keyakinan atau tidak yakin akan keyakinan. Suka-suka dia mau jadi agnostic,atheis,atau apa pun itu judulnya. Tapi yang nyebahi udah Al-Kafirun nyolot lagi!  
            Saat itu yang melintas di benak saya adalah “Ya udah siiiiiih, urusane dhewe-dhewe, lha wong sing nglakoni wae hepi, kok dadi kono sing mbingungi lho,”
Tapi, setelah dipikir lagi, saya harus bisa kasih jawaban yang logis dan baik dong. Ya bagaimana pun juga ini keyakinan yang harus saya perjuangkan. Agama tidak maen-maen, boi! Apalagi dia tanya, intinya:  Ngapain sih beragama, Islam khususnya, kan aturannya aneh-aneh? *Seketika pengen saya kapyuk mukanya pakai air accu. Astaghfirullah*
Saya bilang, agama bagi saya pribadi adalah kebutuhan rohaniah. Manusia itu tidak hanya butuh materi tetapi juga kebutuhan spiritual seperti rasa bahagia, kedamaian, kasih sayang dan juga the presence of  superholly power beyond yourself yakni TUHAN. Seharusnya makin manusia itu berpikir semakin ia sadar betapa kerdil dan pandir dirinya di dunia ini, bukanya makin pongah. Serasional apa pun kita, banyak hal-hal yang tidak bisa kita terangkan secara science. Sekarang, saya tanya deh, how can you’re still alive until right now? How do you breath? How do you move your body? And how do you take a shit?! It’s a great blessing from God. Berkah. People alive as of the soul, ruh, so that’s not about heart that beats, blood that circulates, or lungs that breath. Kalo cuma begitu, orang sekarat yang udah dikecengin sama Izrail juga bisa kalau dipasang respirator, pacu jantung, infus dll. Nggak bakal keliatan mati, tapi ya cuma gitu. Hidup itu lebih berarti braay, tidak sekadar jantung berdetak, darah mengalir atau napas kembang kempis. There’s alot of stuff that can’t be explained by science, but religion does it very well.
Hidup itu rencana Tuhan, isinya pengabdian. Dalam Al Quran dijelaskan: Wamaa kholaqtuljinna wal insa illa liya’buduun (Addzariyat 56). Manusia dan Jin diciptakan untuk beribadah, untuk menyembah Tuhan pemciptanya. Berarti, sudah kodrat manusia untuk beragama, beribadah, meyakini keberadaan sang Khalik.
Agaknya, perjuangan ini akan berjalan cukup lama. Ya Rabb,  Yaa shahibbul ‘arsy, kuatkan kami sekeluarga. Saya dan keluarga harus lebih dalam belajar agar bisa menjawab semua pertanyaan absurdnya. Menurut Bapak, wajar dia begitu, dia ‘kan belum tahu. Tugas kita adalah ngandhani dia. Ya ada benarnya juga.
Meskipun demikian, kami mencoba mengambil hikmah. Setidaknya, kedatangannya membuat kami makin mendekatkan diri kepada ALLAH. Mau tidak mau kami harus beribadah  lebih taat lagi. Belajar  agama yang lebih giat lagi agar bisa menjawabi dengan cerdas dan tangkas. Minimal, dia melihat bahwa orang beragama, khususnya kami yang muslim ini, adalah orang-orang baik, rahmatan lil ‘alamin. Amin.

Selasa, 26 Maret 2013

My Daddy..


My daddy got a funny tummy. It's always tubby 'though empty.


I said "Daddy you're a grizzly" but he never been angry. 


He sang inanely "I'm really really happy although it's slightly silly. So don't get dizzy, sweety, I'am just a cheerfull honey bee!"


Life is very tricky, heavy, kinky but you'll be pretty more easy to be happy as you aren't edgy to early. 

Kamis, 21 Februari 2013

Esai Sosiologi jaman SMA (:


Kemajemukan dalam Semangat Kebangsaan
Sekar Hayati

Pending di khatulistiwa tanahku Indonesia..
Ribu pulaunya ragam sukunya..
Satu jiwa raganya..
Indonesia..Indonesia
Aku bangga menjadi anak Indonesia!

Tahu potongan syair lagu di atas?Ya, lirik sederhana yang diciptakan sang Maestro, A.T Mahmud, memang menggugah anak Indonesia untuk berbangga akan tanah airnya. Bangga akan kekayaan alamnya, bangga akan keberagamannya, dan bangga akan kesatuan jiwanya. Semangat persatuan yang bergelora dalam perbedaan sengaja ditanamkan pada generasi muda penerus bangsa.
Hidup di lingkungan yang majemuk adalah suatu tantangan tersendiri bagi suatu bangsa. Latar belakang yang beraneka turut menciptakan kultur-kultur hidup yang berbeda-beda. Kultur-kultur yang berbeda ini kadang ditumpangi dengan kepentingan-kepentingan yang berlainan dan tak jarang berlawanan.
Pada awalnya, menurut Dr. Nasikun, keberagaman ini terbentuk akibat letak dan bentuk Indonesia yang berpulau-pulau dan berjauh-jauhan. Kontak yang sulit terjadi antarpenduduk di beda area ini menimbulkan pola-pola hidup yang berbeda, termasuk adat budaya. Kondisi ini bahkan dapat menciptakan rasa tidak saling memiliki. Bagaimana tidak? Menyadari keberadaan satu sama lain saja belum tentu. Selebihnya, faktor lokasi yang diapit dua samudra membuka peluang bagi bangsa lain untuk masuk ke wilayah Nusantara dan memberi pengaruh pada kehidupan masyarakat pribumi. Pengaruh itu mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Mulai dari cara berpakaian sampai perkawinan. Seiring perjalanan waktu, keberagaman pun terbentuk dan terus berkembang hingga detik ini. Spektrumnya pun meluas. Bukan hanya melulu tentang suku, agama, etnis, kewilayahan, tetapi juga merambah ranah ideologi, opini, politik, hingga orientasi ekonomi.
Lalu bagaimana bila kemajemukan ini terjadi dalam suatu negara yang notabenenya harus bersatu? Tentu bukan perkara remeh, mengingat perbedaan itu sangat riskan menuai konflik. Masih ingatkah dengan beberapa kerusuhan antargolongan yang terjadi di beberapa wilayah di tanah air? Belum lagi, muncul komunitas-komunitas ideologi tertentu yang ingin merombak sistem pemerintahan kita saat ini. Malangnya, manuver-manuver yang dilancarkan justru menimbulkan keresahan masyarakat.
Furnival yang pernah menganalisis Indonesia pada era kolonial mengemukakan bahwa kemajemukan diindikasikan dengan tidak adanya kesamaan visi (common will) antargolongan yang ada kala itu. Bangsa Belanda menempatkan dirinya dalam koridor kepentingan pekerjaan semata. Sementara warga keturunan asing hanya berjibaku dengan segmen-segmen perekonomian. Kalangan Bumiputera sendiri hanya berkonsentrasi pada kapasitasnya sebagai kalangan kasta bawah. Ketiga golongan, diungkapkan Furnival, tetap mempertahankan pola pikir, tindakan dan rasa masing-masing. Hal inilah kemudian yang menciptakan lingkungan tidak padu. Kalangan yang tidak saling membaur dan “memenjarakan diri” dalam zona masing-masing inilah yang menimbulkan keberagaman berkonflik.
Maka dari itu, untuk menyatukan kalangan-kalangan tersebut, perlu dimunculkan suatu pengikat yang dapat menghubungkan masing-masing elemen. Masih menurut Dr. Nasikun, pengikat itu dapat berupa konsensus mengenai nilai-nilai kemasyarakatan yang mendasar. Konsensus atau kesepakatan memang diperlukan untuk membangun sebuah lingkungan masyarakat yang terintegrasi. Seperti kita ketahui bersama, kesamaan paham akan suatu fenomena akan lebih mudah membawa individu-individu yang berbeda untuk menyatu. Contoh mudahnya yang dekat dengan kehidupan kita adalah label Padmanaba bagi siswa-siswi SMAN 3 Yogyakarta. Siswa-siswi dengan latar belakang budaya, agama, etnis, bahkan ideologi yang berbeda dan cenderung mengelompok ini dapat menjadi solid akibat pemahaman akan ke-Padmanaba-an ini. Ada semacam kesepakatan mengenai apa-apa saja yang termasuk dalam kaidah ke-Padmanaba-an itu, lalu diyakini dan diaplikasikan. Dalam bidang yang lain, memang kemajemukan tidak terelakkan, tetapi menyangkut nilai yang sama maka kesatuan akan terwujud.
Selain itu keberadaan cross-cutting affiliation yang kemudian mendukung tumbuhnya cross-cutting loyalities. Cross-cutting loyalities yakni loyalitas yang silang menyilang antaranggota masyarakat terhadap kelompok-kelompok atau satuan-satuan sosial di mana mereka menjadi anggotanya. Meskipun termasuk dalam suatu kelompok, tidak menutup kemungkinan anggota tersebut juga termasuk dalam suatu komunitas lain. Misalnya saja seorang pegawai negeri yang juga tergabung dalam komunitas sepeda gembira. Maka, solidaritas yang terbentuk bukan hanya antarpegawai negeri, tetapi juga antarpecinta sepeda yang datang dari berbagai kalangan ini.
Melalui kedua landasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kemajemukan suatu bangsa dapat terintegrasi. Indonesia dapat menjadikan perbedaan yang terbentang justru dapat dijadikan pengikat yang kuat. Apalagi Indonesia memiliki spirit kebangsaan Bhineka Tunggal Ika. Sekalipun berbeda-beda tetaplah satu. Satu nusa, satu bangsa, satu rasa, dan satu cita.
Ribu pulaunya ragam sukunya
Satu jiwa raganya..

Sabtu, 16 Februari 2013

Tentang Lelaki dan Perempuan


Suatu hari teman saya datang kepada saya- kami waktu itu ada sedikit kesalahpahaman- ia meminta maaf kepada saya.
“Sekar, aku sebagai laki-laki, aku minta maaf”
Saya pun berpikir, ngapain harus menambahkan embel-embel saya laki-laki. Dalam konsep otak saya, permintaan maaf tidak memandang perempuan atau laki-laki. Minta maaf ya minta maaf saja. Laki-laki maupun perempuan memiliki peluang yang sama, bisa bikin salah dan bisa disalahi. Dengan peluang dan kemungkinan yang sama ngapain dibedakan. Ini kan bukan seperti bikin toilet, meskipun sama-sama bisa buang hajat tapi biliknya dibedakan.
Belakangan saya baru paham, dia bilang demikian karena waktu itu masih siang hari, jadi dia masih seorang laki-laki, kalau hari sudah gelap mungkin intronya akan berbeda
“Sekar, aku sebagai....”
            Minta maaf dan memberi maaf merupakan hak dan kewajiban. Meminta maaf adalah hak sementara memberi maaf adalah kewajiban. Maka, saling memaafkan tak ubahnya sebuah transaksi ekonomi. Transaksi apa pun bentuknya, tidak dibatasi oleh gender.
            Misal ke pasar, namanya transakasi tidak memilih jenis kelamin, prosedurnya ya sama. Masa iya:
“Jeruk sekilo berapaan?” (ibu-ibu)
“25, Bu,”
“Jeruk sekilo berapaan?” (bapak-bapak)
“35, Pak,”
“Jeruk sekilo berapaan?” (banci)
“Gak dijual”
            Laki-laki dan perempuan secara global sama saja. Bahkan di dalam rumah tanggapun sering terjadi yang demikian. Bapak ibu sama-sama bekerja, sama-sama punya andil dalam mengatur urusan keluarga. Bapak sebagai raja, tapi tetap saja ibu sebagai perdana menteri. Ya, endingnya tampuk kekuasaan memang ada pada ibu sih....setidaknya kan sama-sama pemimpin.
            Tapi saya heran, masyarakat kita ini memang suka membedakan bagian laki-laki dan perempuan, sampai hal-hal yang sepele seperti masalah siapa yang punya hak dagang makanan!
Sampai sekarang saya masih tidak paham mengapa pedagang mi ayam, bakso, soto kebanyakan bapak-bapak. Di pinggir-pinggir jalan yang lebih populer adalah bakso pak kumis, soto cak parno, bakso pak narto dan sebagainya. Tidak ada yang pake bu atau mbak. Mungkin efek doktrin dari lagu jaman anak-anak dulu: “Abang tukang bakso mari-mari sini, saya mau beli..” Abang..bukan emak!
Sementara, penjual lotek, gado-gado, gudeg dan apa pun yang pake nasi kebanyakan juga perempuan. Gudeg Yu Jum, gudeg Bu Citro, gado-gado Yu Yem, nasi pecel Bu Wiryo. What’s wrong baby? Kenapa gak pake nama suaminya? Padahal yang modalin suaminya...
Misal gudeg Pak Citro
“Pak beli gudeg”
“Hmmm.” (tampang horor)
“Arehnya 2 sendok”
“Hmmm,”
“Pake krecek tapi gak usah pake cabe, trus ayam suwirnya dari pupu ya Pak, ohya ijo-ijoannya dikit aja. Nasinya separuh, dipisah. Ditambahin telor separuh. Trus tempe seprem..huaaaaaaaaaa”
-----disiram areh mendidih-----
            Ini misteri yang fundamental.
*Ya kalau masalah kenapa penjual cilok harus mas-mas alay polem dan kenapa bunyi-bunyian pedagang keliling beda-beda, siapa yang ngatur, tidak akan dibahas di sini*
            Masyarakat juga tidak adil. Kalau perempuan merambah dunia yang didominasi para pria maka akan dibanggakan, dijadikan contoh. Kalau perempuan jadi politisi, jadi polisi disebutnya emansipasi. Tapi kenapa kalau laki-laki jadi tukang masak, tukang rias, perancang busana dicuekin aja? Malah sebagian kaum ekstrimis langsung memvonis kiamat sudah dekat. Apa bedanyaaaa???
           
            

Senin, 11 Februari 2013

Masalah Kencing

Pernah dengar pomeo ini?

"Guru kencing berdiri, murid kencing berlari"

Apa yang terbayangkan di benak Anda sekalian?
Menurut guru saya jaman SD, keburukan yang ditunjukkan oleh guru atau orang tua akan menular ke murid atau anak dan bisa jadi lebih buruk.

Itulah mengapa, orang dewasa harus hati-hati dalam berbuat di hadapan anak-anak.

Tapi, seiring berjalannya waktu, saya jadi berpikir, ini bukan pomeo negatif.
Ini justru motivasi agar murid itu harus bisa lebih jago dari gurunya. Murid harus punya ilmu yang lebih dari gurunya. Baru itu dianggap sukses.

Susah loh kencing sambil lari-lari...kan bisa kemana-mana. Perlu skill yang tinggi. Kepercayaandiri yang kuat.
Itu cuman perumpamaan saja. Maknanya, sebagai murid, jangan puas dengan apa yang diberikan, harus bisa lebih menggali agar kedepannya lebih sukses. Harus lebih bekerja keras, mengasah rasa ingin tahu, banyak cari tahu, banyak mencoba dan tidak takut gagal.

 Itulah seharusnya mental generasi muda. Mental murid kencing berlari!

Jumat, 01 Februari 2013

Ijinkan Aku Wegah Sesaat Saja

"Kenapa kemarin tidak hadir di acara itu?"
"Ah. Males."
"Yah, itu sih bukan alasan."

"Kamu kenapa gak suka cabe? Alergi? Gak kuat pedes?"
"Enggak ada alergi, kuat pedes. Tapi  ya gak suka aja"

Pernah dengar, atau malah sering, atau malah mengalami sendiri?
Saya sering begitu.
Saya phobia sama kapas. Kenapa? Ya takut aja. Tidak ada alasan spesifik kenapa.

Terkadang memang begitu,
Tidak semua hal terjadi dengan alasan logis yang bisa diterima.
Seperti: Ya pengen aja. Males. Nggak suka aja. Wegah dll

Kalo dilihat-lihat, memang betul, itu semua bukan alasan. Terlalu sentimentil.
Tapi, menurut saya pribadi, itu alasan lho.
Manusia tidak selalu in a good mood 'kan? Adakalanya, sedang tidak ingin. Namun, sering juga merasa sangat-sangat excited, sehingga menginginkan hal-hal tertentu. Maka, ketika ditanya mengapa, kesulitan mendeskripsikannya.

Manusia punya dua kekuatan non fisik yakni logis dan psikologis. Artinya manusia mampu mengoprasikan sesuatu berdasarkan rasio atau akal sehat dan hati atau perasaan. Bukankah begitu?
Nah, berangkat dari itu semua, sebenarnya sah-sah saja irasional reasons muncul.

Sekalipun otak mampu berpikir, bila hati tidak berkehendak maka akan sulit. Sebab hati kaitannya dengan niat dan niat itu mempengaruhi kinerja.
Kalau hati sudah berkehendak, maka cara apa pun akan dilakukan. Rasio hanyalah jadi penunjang.

Ibu saya sering heran, melihat pola pikir saya. Ada beberapa kali saya tidak mengambil kesempatan yang terbentang di depan saya. Tidak seperti selayaknya.
Beliau makin gemes ketika saya menyebut alasan : Aku sedang tidak kepengen.
Ibu saya adalah orang yang kadang jalan gak pake rasa. Betul. Gak pake rasa capek, membuang jauh-jauh sentimen pribadi, seperti tidak pernah punya rasa ingin atau obsesi, dan tidak suka musik.
Itulah ibu saya, ajaib.

Bagaimana pun juga kita tetap harus bisa bijak. Kapan kita "menguja" perasaan kita dan kapan kita harus menepiskannya.Tidak baik juga terlalu mengumbar perasaan hati, dalam hal ini. Kita akan tumbuh menjadi pemalas, lambat dan sentimentil.

 Ijinkanlah diri untuk merasa wegah, tapi ingat sesekali saja ya..jangan keseringan.

Sabtu, 26 Januari 2013

My First English Poem


I don’t need a lover

I just need a leader, a captain for my family later

I need someone who corrects me when I am wrong and guides me all day long

I don’t want a super actor, I only hope a good father

I need a friend to share my life with

Educate and love the kids in spirit

Together build a home, stand still and face the storm

It’s not a sudden leisure, but a man who’s mature,

whose mind for the clear future and makes me always sure

A man who will say I’m with you, when I’m in blue.

 It’s not only a boy to be shown, yet a light to be owned

It’s someone who understands, gives me a hand until I can

Always tells the truth despite it hurt

Provides respect instead of neglect

Talks gently and listens carefully

Since he does care of my scare

Sings a song to make me so strong

Someone who keeps giving a smile, when I give up for a while

A guy to ask questions, a place of destination

I expect you as the clue to make all those come true.

Wherever you are, ‘though it is still so far

It isn’t a trouble, I will make it possible

I believe someday, you’d cheer up my day

Stands by me saying a vow, “I love you, sweet, I’m yours now”

On your hug I will lay, keep my faith throughout the way.

Cross the rain as a train, love is strong as a chain.

Darling, life is a voyage more than just passing the age.

Life my dream as esteem, enjoy it as an ice cream.

As it comes in my sleep, I will see and I will keep

Let it shine in a glory, feeling happy not to worry

Something that had been written, hope someday could be taken
May 18th, 2010